Tujuh perkara yang membinasakan



Disampaikan oleh Ust Erwan Raihan di Masjid Baiturahman, Boyolali

Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh, tujuh perkara yang membinasakan dalam Al Qur’an dan Hadits shahih. Yang pertama dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda yang artinya “Kalian jauhilah tujuh perkara yang membinasakan. Para sahabat bertanya, wahai Rasulullah, apakah tujuh perkara itu?. Beliau menjawab Menyekutukan Allah, berbuat sihir, membunuh orang yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan kebenaran, memakan riba, memakan harta anak yatim, melarikan diri dari medan perang, dan menuduh berzina wanita mukminah yang menjaga diri serta lalai dari maksiat. Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu dia berkata “Tatkala turun ayat “orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri iman mereka dengan kezaliman” (Surat Al-An’am ayat 82), para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi  wasallam berkata “Siapa di antara kita yang tidak berbuat zalim ?” lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat, “sesungguhnya syirik adalah kezaliman yang besar” (Surat Luqman ayat 13).

Kedua, dari Sa’ad bin Abi Waqqash dia berkata yang artinya “aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi  wasallam bersabda, “Barang siapa memasuki waktu pagi dengan memakan tujuh butir kurma Ajwah maka racun dan sihir takkan memudarati dia pada hari itu”.
Ajwah adalah salah satu jenis kurma yang paling baik dan paling lembut di Madinah, termasuk kurma yang ditanam langsung oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tangan beliau sendiri atau orang Indonesia menyebutnya dengan kurma nabi, untuk harga setengah kilonya bisa mencapai 200rb rupiah.

Ketiga, dari Ibnu Umar Radhiyallahu anhu dia berkata yang artinya “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi  wasallam bersabda, “Orang beriman senantiasa berada dalam kelapangan din-nya selagi tidak mengenai darah haram”. Kelapangan din maksudnya longgar hatinya, tentram jiwanya dalam keluasan rahmat Allah. Darah haram maksudnya membunuh orang lain dengan cara batil.

Keempat, dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu dia berkata yang artinya ‘alaihi  wasallam melaknat orang yang melakukan riba, orang member riba, dua orang saksinya, dan penulis (pencatat)nya.

Kelima, Dari Sahl bin Sa’ad dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda yang artinya “aku dan pengasuh anak yatim itu di surga seperti ini. “Beliau berisyarat dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah, lalu beliau merenggangkan sedikit di antara keduanya”.

Keenam, dari Salim Abun Nadhr, bekas budak Umar bin Ubaidillah, dan sekaligus menjadi penulisnya dia berkata “Abdullah bin Abu Aufa Radhiyallahu anhu menulis surat kepadanya lalu aku membacakannya, “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi  wasallam pada salah satu perang beliau yang beliau alami, beliau menunggu sampai matahari condong kemudian beliau berdiri ditengah banyak orang, “Wahai sekalian manusia! Janganlah kalian mengangankan bertemu musuh. Mintalah keselamatan kepada Allah, apabila kalian bertemu mereka maka bersabarlah. Ketahuilah bahwa surga itu di bawah naungan pedang”.

Ketujuh, dari Tsabit bin Dhahhak bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi  wasallam bersabda yang artinya “ ……. dan siapa saja yang menuduh orang beriman dengan tuduhan kafir maka tuduhan itu sebagaimana membunuh dia”. Barakallah fiikum, wassalamualaikum.

Shahih al Bukhari, hd.2766_ Shahih Muslim, hd.145 (89).
Shahih al Bukhari, hd.32_ Shahih Muslim, hd.197 (124).
Shahih al Bukhari, hd.5768, 5769.
Shahih al Bukhari, hd.6862.
Sunan at Tirmidzi, hd.1206, menurut Syaikh al-Albani, Shahih.
Shahih al Bukhari, hd.5304.
Shahih al Bukhari, hd.2965-2966_ Shahih Muslim, hd.1742.
Shahih al Bukhari, hd.6047.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Naik Sugeng Rahayu Patas Jogja-Wonosobo-Solo

Flight Riview KLM 809 Kuala Lumpur – Jakarta

Naskah Ilmiah : TINJAUAN PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN LANDSCAPE RUANG TERBUKA HIJAU PADA JALAN ABU BAKAR ALI DAN JALAN MALIOBORO YOGYAKARTA