Lima perbuatan yang dicintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala
Disampaikan oleh
: Ustad Ir. Fathi Basewed, MT. di Masjid Sekolah Vokasi
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh
Lima perbuatan yang
dicintai Allah Subhanahu Wa Ta’ala
(1)
Sholat wajib lima waktu tepat dan berjamaah
Dari Abu Hurairah, ia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Sesungguhnya pertama-tama
perbuatan manusia yang dihisab pada hari qiyamat, adalah shalatnya.
Maka apabila ia telah menyempurnakannya (maka selesailah persoalannya). Tetapi
apabila tidak sempurna shalatnya, dikatakan (kepada malaikat), “Lihatlah dulu,
apakah ia pernah mengerjakan shalat sunnah. Jika ia mengerjakan shalat sunnah,
maka kekurangan dalam shalat wajib disempurnakan dengan shalat sunnahnya”.
Kemudian semua amal-amal yang wajib diperlakukan seperti itu”. [HR. Khamsah,
dalam Nailul Authar juz 1, hal. 345]
(2)
Shodaqoh
Imam al-Bukhari dan
Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, beliau berkata:
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tidak satu hari pun di mana pada pagi
harinya seorang hamba ada padanya melainkan dua Malaikat turun kepadanya, salah
satu di antara keduanya berkata: ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang
berinfak.’ dan yang lainnya berkata: ‘Ya Allah, hancurkanlah (harta) orang yang
kikir.’”
(3)
Sholat dhuha secara rutin
Pada pagi hari
diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap
bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid
(alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah)
bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai
sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar
(melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti)
dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.”(HR Muslim)
( (4)
Sholat Tahajud di sepertiga malam
Dari
‘Abdullah bin ‘Amru bin Al ‘Ash dia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bangun
(shalat malam) dan membaca sepuluh ayat, maka dia tidak akan dicatat sebagai
orang-orang yang lalai. Barangsiapa bangun (shalat malam) dengan membaca
seratus ayat, maka dia akan dicatat sebagai orang-orang yang tunduk, dan
barangsiapa bangun (shalat malam) dengan membaca seribu ayat, maka dia akan
dicatat sebagai muqanthirin (orang-orang
yang mendapat pahala
berlipat-lipat tak terhingga)” (HR
Abu Dawud 1190) shahih.
( (5)
Berbakti kepada kedua orang tua
Dari ‘Abdullâh bin Mas’ûd, ia berkata: “Aku bertanya kepada
Nabi; “Amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,”Shalat pada
waktunya.” Aku bertanya lagi: “Kemudian apa lagi?” Beliau menjawab,”Berbakti
kepada kedua orang tua.” Aku bertanya lagi: ”Kemudian apa lagi?” Beliau
menjawab,”Berjihad di jalan Allah.” Shahih.
“Wahai Rasulullah, apakah masih ada cara berbakti kepada
kedua orang tuaku setelah keduanya meninggal?” Beliau menjawab,”Ya, dengan
mendoakannya, memintakan ampun untuknya, melaksanakan janjinya (wasiat),
menyambung silaturahmi yang tidak bisa disambung kecuali melalui jalan mereka
berdua, dan memuliakan teman-temannya”. (HR Abu Dawud). Wallahu’alam bishawab,
barakallah fiikum, wassalamualaikum..
Komentar
Posting Komentar