Bertambahnya Iman dengan Bertambahnya Amal Sholeh
Disampaikan oleh : Ustad Dwi Jaka
pada kajian 27 muharram 1439 H di Musholla Nur Hidayah
Assalamualaikum warahmatulahi
wabarakatuh
Bertambahnya keimanan seseorang
diikuti dengan bertambahnya amal sholeh yang dilakukan.
“Tidak
sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih ia cintai dari orang
tuanya, anaknya dan seluruh manusia” (Shahih Al Bukhari).
Ada 5 (lima) hal untuk menambah
kesempurnaan iman, yaitu ;
` (1) Memberi,
menolong
kepada sesama saudara, dalam Al-quran surat Al-insaan ayat 9
(9)إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لا
نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاء وَلا شُكُورًا
Artinya : Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan
keridhaan Allah, Kami tidak menghendaki Balasan dari kamu dan tidak pula
(ucapan) terima kasih (QS Al-insaan ayat 9). Kandungan makna pada ayat ini
disebutkan niat yang seharusnya menjadi sebab mengapa seseorang melakukannya
sehingga ia bisa masuk dalam golongan ‘orang-orang yang berbuat
kebajikan’.Yaitu, niat untuk mendapatkan keridhaan Allah tanpa mengharapkan
balasan mau pun segala bentuk terima kasih. Walau pun kemudian ternyata ada
yang ia beri kemudian memberikan balasan atau bentuk terima kasih, maka itu
tidak mengapa jika bukan itu yang menjadi niat asal seseorang memberi makanan.
(2)
Mencegah
karena Allah,
Mencegah kegiatan musrik. Sebuah
kisah pohon yang dianggap keramat oleh orang sekitar, suatu hari seorang pemuda
islam akan memotong pohon tersebut, akan tetapi dihalangi oleh syaitan yang
menjelma menjadi manusia dan berkata “janganlah engkau tebang pohon itu aku
akan membayarmu agar kau tak menebang pohon pulanglah maka uang itu ada dibawah
bantalmu” kemudian pemuda itu pulang dan menemukan ada uang dibawah bantalnya,
suatu saat pemuda itu tidak mendapat uang lagi kemudian dia kembali berjalan
untuk menebang pohon, akan tetapi syaitan yang menjelma menjadi manusia
tersebut berkata “kamu menebang pohon bukan karena Allah akan tetapi karena
uang kamu berpaling” kandungan cerita jadikan perbuatan baik karena Allah bukan
untuk urusan dunia.
Kemudian Amar ma’ruf nahi munkar,
dalam surat At-Taubah ayat 71 yang artinya “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka
menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan
shalat, menunaikan zakat dan mereka ta’at kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka
itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana”.(At-Taubah:71)
(3)
Mencintai
karena Allah.
Ada 3 perkara yang siapa mampu
mendapatkannya maka berkah hidupnya, yaitu : 1. Mencintai Allah dan Rasul 2.
Mencintai kepada seorang karena Allah 3. Membenci berbuat kekafiran setelah
Allah selamatkan. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu
kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan
pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti
Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutup aib
seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah
senantiasa menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya.
Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, pasti Allah memudahkan
baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu masjid untuk
membaca Al Qur’an secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan
diliputi sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan
Allah menyebut nama-nama mereka di hadapan makhluk-makhluk lain di sisi-Nya.
Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan dipercepat kenaikan
derajatnya”. (Lafazh riwayat Muslim no. 2699)
(4)
Marah
karena Allah atau marah pada tempatnya.
Jangan melanggar aturan agama islam,
patuhi dan jalani ajaran islam sesuai sunnah, apabila kita melihat kemungkaran
maka hentikanlah dengan tangan (menolong dengan membantu) atau dengan lisan
(mendoakan) atau dengan hati. Dalam hadits Bukhori dan Muslim yang artinya Artinya:
Dari Abu Hamzah Anas Bin Malik Rodhiyallahu ‘anhu pembantu Rosulullah
Shollallahu ‘alaihi wa Sallam dari Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda:
”Tidak sempurna Iman seseorang sehingga ia mencintai saudaanya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Demi
Allah yang jiwaku ada di tanganNya, seandainya Fatimah putri Muhammad mencuri niscaya
aku memotong tangannya.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
(5) Menikah karena Allah.
Al-Bukhari meriwayatkan
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beliau bersabda: “Wanita dinikahi karena
empat perkara; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya; maka
pilihlah wanita yang taat beragama niscaya engkau beruntung”. Walahu’alam
bishawab, wassalmualaikum.
Komentar
Posting Komentar