Naskah Ilmiah : TINJAUAN PENGELOLAAN DAN PEMELIHARAAN LANDSCAPE RUANG TERBUKA HIJAU PADA JALAN ABU BAKAR ALI DAN JALAN MALIOBORO YOGYAKARTA
Prasetyo
Utomo1 dan Suwardo2
1)Alumni Program Studi D-IV Teknik
Pengelolaan dan Pemeliharaan Infrastruktur Sipil Departemen Teknik Sipil
SV-UGM, email: pras.argo@gmail.com
INTISARI
Ruas Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro merupakan jalan kota yang
terletak di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ruas Jalan
Abu Bakar Ali merupakan jalan utama menuju kawasan wisata Kota Yogyakarta. Ruas
Jalan Malioboro merupakan kawasan wisata utama, pusat bisnis dan pertokoan,
akan tetapi seiring dengan perkembangan kota dan penambahan jumlah penduduk
ruang terbuka hijau di kawasan tersebut semakin berkurang fungsinya, sebagai
penunjang kualitas ekologis, sosial budaya dan ekonomi.
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai
intrumen penelitian, Responden pada penelitian ini adalah orang-orang yang
berada di Jalan Abu Bakar Ali sebanyak 50 sampel dan Jalan Malioboro sebanyak
40 sampel. Data yang telah dikumpulkan dari kuesioner kemudian dianalisis
menggunakan metode skala likert dan diambil nilai rata-rata. Menganalisis
tingkat kelaikan fungsi dan keselamatan Jalan Abu Bakar Ali menggunakan panduan teknis pelaksanaan laik
fungsi jalan.
Hasil analisis pengetahuan responden tentang
pemanfaatan ruang jalan diperoleh nilai rata-rata 3,4 dengan kategori Setuju,
analisis evaluasi Lingkungan Malioboro diperoleh nilai rata-rata 3,52 dengan
kategori Baik, analisis penambahan fasilitas dan konsep desain Jalan Abu Bakar
Ali diperoleh nilai rata-rata 4,18 dengan kategori Setuju. Pengelolaan dan
pemeliharaan Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro sudah terorganisasi dengan
baik serta Ruas Jalan Abu Bakar Ali dikategorikan Laik Fungsi Bersyarat (LS)
yang artinya jalan tersebut memenuhi persyaratan teknis laik fungsi jalan.
Kata Kunci: Ruang terbuka
hijau, Pengelolaan, Pemeliharaan, Konsep desain
ABSTRACT
Abu Bakar Ali Street and
Malioboro Street is a city street located in Yogyakarta City, Province of Special
Region of Yogyakarta. Abu Bakar Ali Street is the main road to the tourist area
of Yogyakarta City.
While
the Malioboro Street is a major tourist area, business center and shops, But along with the
development of the city and the increase in the number of green open spaces in
the area is increasingly reduced its function as a supporter of ecological,
social-cultural and economic qualities.
This research used questionnaire
as research instrument. Respondents
in this study were people who were in Abu Bakar Ali Street as many as 50
samples and Malioboro Street as many as 40 samples. The
data have been collected from questionnaires were analyzed using the Likert
method and taken the average value. Analyzing the level
of functionality and safety of Abu Bakar Ali Street using technical guidance on
the implementation of road functional functions.
The result of knowledge analysis
of respondents about the utilization of road space obtained an average value of
3.4 with the category of Agreement, environmental evaluation analysis Malioboro
obtained an average value of 3.52 with Good category, Analysis of the
addition of facilities and the design concept of Abu Bakar Ali Street obtained
an average score of 4.18 with the Agree category. The management and
maintenance of Abu Bakar Ali Street and Malioboro Street has been well
organized and Abu Bakar Ali Street is categorized as Functional Lite (LS) which
means that the road meets the technical requirements of road function.
Key
words: Green open space, Management,
Maintenance, Design concept
PENDAHULUAN
Ruang
terbuka hijau merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Ruang terbuka
hijau (RTH) perkotaan adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open spaces) oleh tumbuhan, tanaman dan
vegetasi yang berfungsi sebagai perlindungan habitat tertentu atau sarana
lingkungan kota guna mendukung manfaat sosial-budaya, dan arsitektural yang
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Jalan
Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro Kota Yogyakarta, Provinsi D.I Yogyakarta
menjadi fokus penelitian, jalan ini merupakan jalan yang berada di tengah
perkotaan yang terdapat berbagai pohon serta merupakan jalan utama menuju
kawasan wisata utama kota dan Jalan Malioboro merupakan kawasan wisata utama di
Kota Yogyakarta. Penelitian membahas tentang evaluasi yang lebih rinci kondisi
area ruang terbuka di Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro.
LANDASAN TEORI
Ruang Terbuka Hijau
Menurut
Peraturan Menteri No.5 Tahun 2008 tentang penyediaan dan pemanfaatan ruang
terbuka hijau dikawasan perkotaan. Ruang terbuka hijau pada pola ini
ditempatkan tanaman antara 20%-30% dari ruang milik jalan (rumija) sesuai
dengan kelas jalan. Jenis tanaman yang akan ditanam dipilih sesuai dengan
fungsi dan persyaratan penempatan, dan disarankan memilih jenis tanaman khas
daerah setempat. Pada tepi bagian jalan dapat berupa taman yang fungsi
vegetasinya sebagai peneduh, penyerap polusi udara, peredam kebisingan, pemecah
angin.
Laik
Fungsi Jalan
Menurut Permen PU
No.11/PRT/M/2010 laik fungsi jalan adalah kondisi suatu ruas jalan yang
memenuhi persyaratan teknis kelaikan untuk memberikan keselamatan bagi
penggunanya, dan persyaratan administratifnya yang memberikan kepastian hukum
bagi penyelenggara jalan dan pengguna jalan, sehingga jalan tersebut dapat
dioperasikan untuk umum.
Standar Laik Fungsi Jalan
Kelaikan
fungsi suatu ruas jalan dapat dinyatakan oleh 1 (satu) dari 4 (empat) kategori,
yaitu:
1.
Laik
(L) adalah perbaikan kecil pada jalan yang dioperasikan, dievaluasi lagi bila dipandang
perlu (jika ada usulan) atau paling lama 10 tahun.
2.
Laik
Teknis (LT) adalah perbaikan kecil pada jalan yang dioperasikan sesuai dengan
persyaratan teknis yang diturunkan.
3. Laik Bersyarat (LS) adalah
perbaikan kecil jalan yang dioperasikan sementara dan diperbaiki sesuai
rekomendasi dari team ELFJ (Evaluasi Laik Fungsi Jalan).
4.
Tidak
Laik (TL) adalah perbaikan besar dan jalan tidak dioperasikan dan harus
diperbaiki (Ditjen Bina Marga).
Skala Likert
Skala likert dikenalkan pertama kali oleh
Rensis likert pada tahun 1932, merupakan metode skala bipolar yang mengukur
semua bentuk tanggapan, baik positif maupun negatif terhadap suatu pernyataan.
Skala likert menjadi yang paling umum
digunakan dalam survei/penelitian.
Responden
menentukan tingkat persetujuan terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah
satu dari pilihan yang tersedia. Setiap pilihan mempunyai bobot nilai yang
berbeda sesuai dengan pernyataan tersebut. Sampel adalah sebagian dari
populasi, populasi adalah keseluruhan elemen atau unsure yang akan diteliti.
METODE PENELITIAN
Lokasi
penelitian adalah Ruas Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro Kota Yogyakarta
Provinsi D.I Yogyakarta.
(a)
(b)
Gambar 1. (a) Peta Lokasi
Ruas Jalan Abu Bakar Ali; (b) Peta Lokasi Ruas Jalan Malioboro.
Rangkaian urutan
penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap yaitu Tahap persiapan, pada tahap
ini menentukan konsep dan tujuan identifikasi menggunakan studi literatur yang
menunjang penelitian di lokasi Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro. Adapun
studi literatur adalah Peraturan Menteri PU. NO. 5/PRT/M/2008, Peraturan
Walikota Yogyakarta N0.6 Th 2010, Peraturan
Menteri PU No.11/PRT/M/2010, dan tata cara penyusunan pemeliharaan jalan
kota. Tahap pengumpulan data, tahap ini terdiri pengumpulan data primer,
sekunder, Tahap analisis, tahap analisis yang dilakukan adalah mengidentifikasi
karakteristik ruang terbuka hijau Tahap rekomendasi adalah menyimpulkan
analisis yang didapatkan sesuai dengan standar laik fungsi jalan dan menyusun
arahan konsep desain.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
Karakteristik
Responden Koridor Ruang Jalan
Penelitian ini,
karakteristik responden pada penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yaitu
karakteristik berdasarkan jenis kelamin, karakteristik berdasarkan usia, dan
karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir.
Tabel
1 Responden berdasarkan jenis kelamin di Jalan Abu Bakar Ali.
Jenis
Kelamin
|
Jumlah Responden (Orang)
|
Persentase (%)
|
Laki-laki
|
31
|
62%
|
Perempuan
|
19
|
38%
|
Tabel 2 Responden
berdasarkan jenis kelamin di Jalan Malioboro
Jenis
Kelamin
|
Jumlah Responden (Orang)
|
Persentase (%)
|
Laki-laki
|
19
|
48%
|
Perempuan
|
21
|
53%
|
Tabel 3 Karakteristik responden
berdasarkan usia di Jalan Abu Bakar Ali
Usia (Tahun)
|
Jumlah Responden (Orang)
|
Persentase (%)
|
Kategori
|
≤ 18
|
1
|
2%
|
remaja awal
|
19 – 25
|
36
|
72%
|
remaja akhir
|
26 – 35
|
11
|
22%
|
dewasa awal
|
36 – 45
|
2
|
2%
|
dewasa akhir
|
46 – 55
|
0
|
0%
|
lansia awal
|
≥ 56
|
0
|
0%
|
lansia akhir
|
Tabel 4 Karakteristik responden
berdasarkan usia di Jalan Malioboro.
Usia (Tahun)
|
Jumlah Responden (Orang)
|
Persentase (%)
|
Kategori
|
≤ 18
|
3
|
8%
|
remaja awal
|
19 – 25
|
31
|
78%
|
remaja akhir
|
26 – 35
|
6
|
15%
|
dewasa awal
|
36 – 45
|
0
|
0%
|
dewasa akhir
|
46 – 55
|
0
|
0%
|
lansia awal
|
≥ 56
|
0
|
0%
|
lansia akhir
|
Tabel 5 Responden berdasarkan tingkat
pendidikan di Jalan Abu Bakar Ali.
Pendidikan Terakhir
|
Jumlah Responden (Orang)
|
Persentase (%)
|
SD
|
0
|
0%
|
SMP
|
0
|
0%
|
SMA/SMK
|
23
|
46%
|
Diploma
|
14
|
28%
|
Sarjana
|
13
|
26%
|
Tabel 6 Responden berdasarkan tingkat
pendidikan di Jalan Malioboro.
Pendidikan Terakhir
|
Jumlah Responden (Orang)
|
Persentase (%)
|
SD
|
0
|
0%
|
SMP
|
0
|
0%
|
SMA/SMK
|
21
|
53%
|
Diploma
|
7
|
18%
|
Sarjana
|
12
|
30%
|
Analisis
Pengetahuan Responden Tentang Pemanfaatan Ruang Jalan Abu Bakar Ali
Tabel 7 Tanggapan responden tentang
pemanfaatan ruang jalan di Jalan Abu Bakar Ali.
NO
|
Daftar Pernyataan
|
Jawaban
|
Nilai Total
|
Rata-rata
|
Ket
|
|||||
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
||||||
1
|
Mengembalikan fungsi
trotoar untuk pedestrian dan bukan tempat berjualan.
|
23
|
17
|
7
|
3
|
0
|
210
|
4,20
|
SS
|
|
2
|
Pengendara sepeda
motor menggunakan trotoar pada saat jalan macet.
|
3
|
5
|
6
|
11
|
25
|
100
|
2,00
|
KS
|
|
3
|
Larangan parkir
kendaraan di badan jalan.
|
13
|
20
|
9
|
4
|
4
|
184
|
3,68
|
S
|
|
4
|
Memelihara fasilitas
kebersihan, keamanan dan kenyamanan di ruang jalan.
|
23
|
15
|
8
|
2
|
2
|
205
|
4,10
|
S
|
|
Jumlah
|
699
|
13,9
|
||||||||
Rata-rata
|
174,7
|
3,4
|
S
|
Total nilai
rata-rata pengetahuan responden mengenai pemanfaatan ruang jalan di Jalan Abu
Bakar Ali adalah 3,4 dan nilai tanggapan responden adalah Setuju (S).
Kondisi Laik Fungsi Jalan
Analisis pada
komponen struktur perkerasan jalan dengan kelaikan LF mempunyai persentase 25 %
pada komponen struktur pelengkap jalan, pemanfaatan bagian-bagian jalan,
penyelengaraan manajemen dan fungsi bagian jalan dengan kelaikan LS mempunyai
persentase sebesar 50 % pada sub-komponen teknis perlengkapan jalan yang tidak
terkait langsung, kategori LT, TLF dan komponen yang tidak diperlukan/Tidak ada
mempunyai persentase 25 %. Dari hasil kelaikan pada setiap komponen tersebut,
maka hasil akhir analisis struktur perkerasan jalan mempunyai kategori kelaikan
yaitu LS (laik fungsi dengan rekomendasi). Analisis teknis
pada struktur pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan, kelaikan LS
mempunyai persentase sebesar 100 % semua sub komponen mempunyai kategori
LS.Sedangkan kategori kelaikan untuk LF, LT, TLF dan sub-komponen yang tidak
dipelukan/tidak ada mempunyai persentase sebesar 0 %.Sehingga kategori kelaikan
akhir pada teknis struktur pemanfaatan ruang bagian jalan mempunyai kategori LS
(laik fungsi dengan rekomendasi). dan Jalan Maliboro dari pintu kereta Stasiun
Tugu hingga depan Mall Malioboro, analisis teknis pada struktur
pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan, kelaikan LS mempunyai persentase
sebesar 100 % dikarenakan semua sub komponen mempunyai kategori LS.Sedangkan
kategori kelaikan untuk LF, LT, TLF dan sub-komponen yang tidak dipelukan/tidak
ada mempunyai persentase sebesar 0 %.Sehingga kategori kelaikan pada teknis
struktur pemanfaatan ruang bagian jalan mempunyai kategori LS (laik fungsi
dengan rekomendasi).
Pemeliharaan
Fisik Bagian Jalan
Tabel 8 Kegiatan
pemeliharaan lanskap Jalan Abu Bakar Ali.
No.
|
Kegiatan Pemeliharaan
|
Frekuesi pemeliharaan di lokasi
|
Frekuensi jadwal pemeliharaan
|
|
1
|
Penyiraman
|
1 kali/hari
|
1 kali/hari
|
|
2
|
Pemangkasan rumput
|
1 kali/bulan
|
1 kali/bulan
|
|
3
|
Pemangkasan semak
|
1 kali/2 bulan
|
1 kali/2 bulan
|
|
4
|
Pemangkasan pohon
|
Sesuai jadwal pemeliharaan
|
1 kali/6 bulan
|
|
5
|
Pengendalian hama
|
Jika terjadi serangan hama
|
1 kali/6 bulan
|
|
6
|
Pemupukan
|
1 kali/3bulan
|
1 kali/3bulan
|
|
7
|
Pemeriksaan saluran
gorong gorong
|
1 kali/bulan
|
1 kali/bulan
|
|
8
|
Penyapuan (sapu jalan)
|
1 kali/hari
|
1 kali/hari
|
|
9
|
Pembersihan dari
sampah hijau
|
Sesuai jadwal pemangkasan pohon
|
Sesuai jadwal pemangkasan pohon
|
|
Tabel 9 Jumlah tenaga
kerja pemeliharaan di Jalan Abu Bakar Ali.
No
|
Petugas Pemeliharaan
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
1
|
Tenaga pangkas pohon
|
2 orang
|
2
|
Operator penyiraman
|
2 orang
|
3
|
Tenaga Penyapuan
|
4 orang
|
4
|
Tenaga Pengendalian
Hama
|
2 orang
|
5
|
Sopir tanki
|
1 orang
|
6
|
Operator pengangkutan
sampah
|
2 orang
|
7
|
Tenaga pangkas rumput
|
4 orang
|
8
|
Tenaga pemangkasan
semak
|
2 orang
|
Analisis Lingkungan
dan Konsep Desain Jalan Malioboro
Kuesioner
yang diberikan kepada responden terhadap evaluasi pengelolaan dan pemeliharaan
Kawasan Malioboro mengenai fasilitas, sarana dan prasarana Jalan Malioboro dari
40 responden Pernyataan
responden mengenai evaluasi pengelolaan dan pemeliharaan Kawasan Malioboro
mengenai fasilitas, sarana dan prasarana adalah Baik (B) dengan nilai rata-rata
dari seluruh pernyataan adalah sebesar 3,52 dan berada pada interval 3,40-4,19, namun terdapat tiga pernyataan
yang sebagian besar responden memilih Cukup Baik (CB). Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai
evaluasi pengelolaan dan pemeliharaan Kawasan Malioboro mengenai fasilitas,
sarana dan prasarana Jalan Malioboro di dalam kuesioner terdapat lima
pernyataan mengenai pengelolaan dan pemeliharaan yang perlu responden tanggapi.
Hasil jawaban dari responden maka dapat diketahui nilai total dan rata-ratanya.
Tabel
10 Hasil data kuesioner di Jalan
Malioboro
No
|
Pernyataan
|
SS
|
S
|
KS
|
TS
|
STS
|
Nilai Total
|
Rata-rata
|
Ket
|
|
1
|
Bagaimana
menurut anda tentang penataan ruang pedestrian Malioboro
|
8
|
24
|
8
|
0
|
0
|
160
|
4,00
|
B
|
|
2
|
Bagaimana
menurut anda tentang keamanan pedestrian Malioboro
|
0
|
20
|
15
|
4
|
1
|
134
|
3,35
|
CB
|
|
3
|
Bagaimana
menurut anda tentang kenyamanan pedestrian Malioboro
|
2
|
18
|
12
|
4
|
4
|
130
|
3,25
|
CB
|
|
4
|
Bagaimana
menurut anda terhadap fasilitas pada kawasan Malioboro seperti pohon peneduh,
kursi, papan informasi, dan toilet
|
2
|
9
|
25
|
3
|
1
|
128
|
3,20
|
CB
|
|
5
|
Bagaimana
menurut anda tentang keindahan kawasan pedestrian Malioboro
|
8
|
21
|
10
|
1
|
0
|
155
|
3,80
|
B
|
|
Jumlah
|
707
|
17,6
|
||||||||
Rata-rata
|
141,4
|
3,52
|
B
|

Gambar 2 Konsep
desain Jalan Malioboro
Konsep Ruang Terbuka Hijau di Jalan Abu Bakar
Ali
Ruang terbuka
hijau di Jalan Abu Bakar Ali disesuaikan
dengan kebutuhan kawasan lingkunganya seperti jalur hijau jalan, jalur hijau
trotoar, dan area hijau. Pemaksimalan
luasan lahan tersedia dijadikan acuan untuk menambah desain jalan yang berbasis
ruang terbuka hijau. Keberadaan ruang terbuka hijau jalan merupakan hal yang
sangat perlu dalam kawasan tata kota, keberadaan jalur hijau jalan menjadi urat
nadi kawasan perkotaan, selain untuk memenuhi proporsi ideal bagi ruang terbuka hijau. Selain itu juga
berfungsi sebagai penghubung antar ruang terbuka hijau lainnya. Pada Jalan Abu
Bakar Ali terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab kurangnya perawatan
ruang terbuka hijau, yaitu meningkatnya kebutuhan masyarakat akan lahan parkir,
meningkatnya intensitas kepadatan penduduk serta perubahan fungsi lahan pada
Jalan Abu Bakar Ali.

Gambar 3 Konsep desain Jalan Abu Bakar Ali
KESIMPULAN
1.
Fasilitas
jalan terdapat di Jalan Abu Bakar Ali dan Jalan Malioboro. Hasil analisis
tentang pemanfaatan ruang Jalan Abu Bakar Ali diperoleh nilai rata-rata 3,4
dengan kategori Setuju. Hasil analisis lingkungan dan konsep desain Jalan
Malioboro diperoleh nilai rata-rata 3,52 dengan kategori Baik.
2.
Hasil
analisis tanggapan responden mengenai penambahan fasilitas dan pemeliharaan
Jalan Abu Bakar Ali diperoleh nilai rata-rata 4,18 dengan kategori setuju.
3.
Ruas
Jalan Abu Bakar Ali yang merupakan jalan kolektor sekunder dikategorikan Laik
Fungsi Bersyarat (LS), kelaikan pada teknis struktur pemanfaatan ruang bagian
Jalan Malioboro kategori LS yang artinya jalan tersebut memenuhi sebagian
persyaratan teknis laik fungsi jalan.
4.
Konsep
penataan ruang terbuka hijau memaksimalkan fungsi ruang terbuka hijau pada
trotoar dengan penghijauan area.
SARAN
1.
Tinjauan
pengelolaan dan pemeliharaan ruang jalan perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut dengan survei pengamatan kondisi jalan.
2.
Tinjauan
secara intensif melalui penelitian tentang evaluasi pengelolaan dan
pemeliharaan ruang terbuka hijau pada koridor ruang jalan, yang berkaitan
dengan pemanfaatan fungsi ekologis, manfaat sarana dan prasarana, serta fungsi
ekologis dari vegetasi serta pemberdayaan secara intensif fungsi ruang terbuka
hijau sebagai bagian dari identitas kota.
3.
Memploting dengan gambar atau mencatat letak dan jarak pohon yang disurvei agar
mengetahui letak secara tepat.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan
terimakasih disampaikan kepada orangtua,
Dosen Departemen Teknik Sipil Sekolah Vokasi UGM dan teman-teman yang turut
membantu dalam proses penyelesaian Proyek Akhir.
DAFTAR
PUSTAKA
Direktorat
Jendral Bina Marga, 1990, Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan
Kota, Nomor 18, Menteri Pekerjaan Umum, Jakarta.
Direktorat
Jendral Bina Marga, 2012, Panduan Teknis Uji Laik Fungsi Jalan,
Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta.
Direktorat
Jendral Bina Marga, 1990, Petunjuk Drainase Permukaan Jalan
No.008/T/BNKT/1990, Direktorat Pembinaan Jalan Kota, Jakarta.
Effendi,
D.M., dan Firdaus, O., 2016, Analisis
Keselamatan Jalan pada Ruas Jalan Ahmad Yani dalam Kota Palangkaraya, Karya
Tulis, Universitas Bangka Belitung, Merawang.
George
R.Terry, 1999, Pemanfaatan Sumber Daya,
Karya Tulis, University of Cincinnati, Ohio.
Oktaviarni,
S.I., 2008, Pengelolaan Pemeliharaan
Lanskap di Kawasan Permukiman Sentul City, Skripsi, Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, 2008, Penyediaan
dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan,
Menteri Pekerjaan Umum, Jakarta.
Peraturan Walikota Yogyakarta, 2010, Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Privat,
Nomor 06, Walikota Yogyakarta, Yogyakarta.
Peraturan
menteri pekerjaan umum, 2011, Tata Cara Pemeliharaan dan Penilikan Jalan
Nomor: 13 /PRT/M/2011,Kementrian Pekerjaan Umum, Jakarta.
Putri,
D.G., 2010, Konsep Penataan Ruang Terbuka
Hijau di Kawasan Pusat Kota Ponorogo, Skripsi, Institut Teknologi Sepuluh
November, Surabaya.
Undang-Undang Republik Indonesia, 2013, Ketenagakerjaan, Menteri Tenaga Kerja,
Nomor 13, Jakarta.
Sternloff
dan Warren, 1984, Metode Penetapan
Pekerjaan Pemeliharaan, Jurnal, Sternloff.inc, New York.
Suwardo, dkk, 2016, Panduan Penulisan Proyek Akhir, Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.
PENULIS

Komentar
Posting Komentar